Kadang dalam pengaturan tempat bertelur burung kenari kita sebagai peternak cenderung memaksakan kehendak kita pada burung kenari karena kita hanya ingin cepat memetik hasilnya. Hal seperti inilah yang mungkin dapat membuat beternak kenari menjadi gagal disebabkan kita tidak mau mempelajari apa yang diinginkan oleh burung kenari tersebut. Ini adalah pengalaman saya yang pernah melihat dan menyaksikan bahwa setiap burung kenari cenderung memiliki karakternya sendiri baik dalam mengatur tempat bertelur ataupun alas untuk bertelurnya. Kita dapat membeli tempat untuk bertelur burung kenari di toko - toko yang menjual pakan/makanan burung kenari, di toko tersebutmenjual beberapa macam tempat untuk bertelur burung kenari dari yang keras bahannya dari batok kelapa sampai dengan yang lunak bahannya dari batang padi yang telah di anyam/diatur sedemikian rupa seperti sarang burung.
Dengan ada aneka ragam tempat untuk bertelur kenari tersebut maka kita sebagai peternak haruslah pandai untuk mengikuti karakter burung dalam memilih tempat untuk bertelur, penulis akan sharing tentang pengalaman yang pernah penulis alami dan mungkin dapat membantu para peternak burung kenari jika menemui kendala dengan yang sama dengan penulis. Salah satu karakteristik pada burung kenari yang pernah penulis alami adalah kadang ada burung kenari indukan yang cenderung membuang serat nanasnya yang digunakan sebagai alat/bantalan untuk mengerami telurnya, dan hanya meninggalkan sedikit serat nanasnya di dalam tempat bertelurnya, dengan tingkah laku burung kenari seperti ini maka indukan burung kenari tersebut suka dengan tempat bertelur yang keras dalam mengerami telurnya. Solusi yang paling bagus untuk indukan burung tersebut carikan tempat bertelurnya dari bahan batok kelapa yang di dalamnya diberikan serat nanas. Tapi ada juga indukan betina burung kenari yang banyak mengumpulkan bahan - bahan yang ada dalam sangkar burung kenari ke dalam tempat bertelur sampai kadang sisa makanan seperti sayur yang sudah kering di ambil dan dimasukkan ke dalam tempat tempat bertelurnya, dengan karakter seperti ini kita harus mengerti bahwa burung kenari jenis ini menginginkan tempat mengerami telurnya haruslah lunak istilah jawanya adalah "empuk" maka solusi yang harus diambil cari tempat bertelurnya dari bahan yang lunak seperti batang padi yang sudah di anyam menyerupai tempat bertelur pada burung liar dan tidak lupa haruslah di beri tambahan sedikit dari serat nanas agar kelunakan bisa menjaga burung kenari betina dalam mengerami telurnya dan kehangatannya.
Sedikit informasi di pasaran juga di jual tempat bertelur yang dibuat dari bahan rotan kita haruslah dapat mempelajari
wah makasih banyak om postingannya,soalnya saya juga punya indukan kenari yang berkarakter seperti yang om sebutkan di atas sampai-sampai mau saya tukar dengan indukan baru.hehe
ReplyDeletesaya tunggu postingan selanjutnya
opik,,terima kasih atas kunjungan ny klo ada hal yg mungkin di rasa bermsalah mgkin kita dapat sharing tentang cara bertenak kenari,, sya juga belajar dri pengalaman saja
ReplyDeletesaya ada kenari yang betina dah sering isi yang jantan masih muda umur 9 bulanan pada waktu beli yang betina dah kawin tp ampe skrg gak mau bertelur pdhl dah hampir seminggu lebih, nah pertanyaannya
ReplyDelete1. apakah betina gagal telur dan harus dikawinin lagi ato saya harus nggu aja ampe brp lama??
2. selama pejantan saya masukin ke kandang dia (udah gak brantem lagi) apakah menggangu perkawinan sebelumnya makanya betina gak mau bertelur.
3.kalo pejantan kalah dengan yang betina apakah dampak buat pejantan itu
Jwb No1.
ReplyDeleteKdg ad yg sistem cabut pasang pejantan om memng ad yg berhasil krna hmpir tiap hri d psang am d cbut smpai telur klo punya jenenga di kawikan tiap hri ato gak om.
Jwb No. 2
Pejntan klo blum siap d buat kawin mka pejantan ny om yg belum siap bkn betina ny klo berantem itu cman 1 hri slbihny gak mslh om
Jwb No. 3
Kalah ny gmn dlu om klo msih mau bunyi smbil terbg gak mslh tp klo udah gak mau bunyi nnti jd msalah krna tdk akan trjdi perkawinan
Itu yg sy tau om maaf klo salah